Alkitab tidak disangkali mengajarkan bahwa doa dapat membuat perbedaan. Jadi, mengapa kita masih bertanya-tanya? Seandainya Doa Itu Cukup Baik. Satu alasan mungkin menjadi syarat dan kualitas doa yang didaftarkan Kitab Suci. Rupanya, Tuhan tidak menjawab sembarang doa.
Jika kita tidak memahami kuasa doa, maka kita tidak akan pernah menjadi seorang pendoa. Kita akan terjebak pada pola hidup orang-orang di dunia ini, yang percaya bahwa nasib mereka ditentukan oleh usaha mereka sendiri. Di dalam Matius 7:7-11, Tuhan Yesus memerintahkan pengikut-Nya untuk berdoa.
Jika diartikan bahwa perubahan nasib menjadi lebih baik di tangan seseorang, tentu tidak akan ada orang gagal dari usahanya. Buktinya tidak demikian. Selain itu, keyakinan bahwa semua kesuksesan dikembalikan kepada pribadi seseorang—baru Allah mengikutinya—merupakan bagian dari doktrin Mu'tazilah.
Mengawali perjalanan film ini, aku disuguhkan episode awal yang mungkin terasa lebih menitikberatkan drama dan gejolak batin Naya. Scene pencurian cokelat yang begitu mirip dengan kejadian nyata di Indonesia, cukup bikin aku 'ngeh' sih. Adegan ini, tentunya memberikan sentuhan nyata, Sehingga membuatnya jadi lebih related dengan penonton.
1. Doa berlindung dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek ilustrasi berdoa (pixabay.com/artadyagumelar) Sering kali, kita secara tidak sadar berperilaku buruk terhadap orang lain.
1. Mampu mengubah takdir. لَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ. Artinya: "Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa." (HR Ahmad & Ibnu Majah, dari Tsauban) 2. Doa adalah senjatanya orang beriman. الدعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّينِ وَنُوْرُ
. 3 142 226 78 298 272 207 39
doa mengubah nasib menjadi lebih baik